Hatiku terasa seperti di sambar petir, dan akhirnya impianku terwujud untuk melihat tubuh Mamaku. Mama segera bangkit dan membuka celana dalamnya dan memperlihatkan memeknya yang tanpa jembut. Aku pun sangat senang bisa melihat memek Mama langsung tanpa ada apa-apa lagi yang menutupinya.
“Sayang ini namanya memek, yang dulu kamu keluar itu dari sini sayang,” kata Mamaku tanpa basa-basi menyebut memek di depan anak lelakinya.
Aku pun tersenyum dan kontolku mulai tegang, “Ma… Apa boleh Iman pegang memek Mama?” tanyaku.
Keberanianku muncul untuk memegang memek Mama dan tanpa di sadari, Mama pun mengangguk kepadaku. Aku pun mencoba memegang memekMama yang tanpa bulu itu, dan aku tidak sadar telah memegang itilMama.
“Sayang, itu namanya itilatau klitorisyang bisa buat Mama ”kata Mamaku.
Ide kotor aku pun keluar untuk memainkan itilMama yang sedikit menonjol keluar. Tanganku mulai menggelitiki itilMama dengan halus, tanpa sadar Mama sudah mengerang.
“Aaakkkh…. Aaakkkhh… Hhheeemmm,” suara Mama yang tidak dapat Mama tahan.
Aku pun terus memainkan klitorisnyadengan perlahan tapi pasti, setelah 5 menit aku memainkan itilMama, Mama pun menjerit panjang. “Aakhh….Sayang….. Mama… keluar…. Aaaakkhhh….” erang Mama kuat.
Tanganku basah oleh cairan kewanitaan Mama yang sangat banyak itu, “Ma… enak ngak itilMama di mainin sama Iman?” kataku dengan terus memainkan itilMama.
“Heeemmhmmm…. enak sayang, Mama jadi hornysayang. Padahal Papa kamu masih lama pulangnya,” kata Mamaku dengan mata yang menandakan nafsu luar biasanya sudah bangkit.
“Memang kenapa kalau Papa masih lama pulang Ma? Papa masih dalam perjalanan lho Ma,” kataku dengan penuh harapan agar Mama mengajakku ngentot.
“Aaahh… Iya kalau Mama sudah hornysiapa yang mau muasin Mama sayang?” kata Mama sambil memeluk aku yang terbaring di bawahnya.
“Kan ada Iman Ma… Iman siap kok memuaskan memekMama ini,” kataku sambil kembali memainkan itilMama.
“Kamu masih perjakasayang, tidak boleh… kamu kan anak Mama,” kata Mama agak sedikit tersenyum.
“Emang kalau aku masih perjakakenapa Ma? Aku kan sayang sama Mama,” jawabku.
Aku langsung melumat bibir Mama yang seksi, dan Mama pun melumat bibir aku dengan ganas. Saat aku berciuman, tanganku terus memainkan itilMama dan membuat Mama semakin bernafsu.
“Sayangg….. puaskan Mama ya…. Entoti memekMama dan berikan Mama perjakakamu!” ucap Mama di saat